Giat PSN di RW 03 Kelurahan Bancarkembar
Bancarkembar - PSN atau Pemberantasan Sarang Nyamuk merupakan salah satu cara pengendalian vektor penyebab kasus DBD, namun dilakukan secara fisik. Bertempat di wilayah RW 03 Kelurahan Bancarkembar, hari Jumat tanggal 26 Agustus 2022 dilaksanakan kegiatan PSN secara serentak. Kegiatan yang dilakukan oleh Tim Penggerak PKK Kelurahan bekerjasama dengan PKK RW dan RT.
Kegiatannya dilaksanakan tidak membutuhkan bahan kimia/insektisida, cukup melakukan 3 M Plus (Menguras bak-bak penampungan air, Menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air). Sedangkan plus lainnya dengan melakukan pemantauan jentik dengan mengganti rutin air pada pas bunga/tempat minum burung atau binatang peliharaan lainnya/menutup lubang-lubang pda potongan bamboo, dll. PSN 3 M plus akan memberikan hasil yang maksimal jika dilakukan serentak, luas, terus menerus dan secara berkesinambungan. PSN Sebaiknya dilakukan minimal seminggu sekali, untuk memutus rantai pertumbuhan nyamuk pra dewasa menjadi nyamuk dewasa.
Jika membandingkan sisi efektif dan efisien dalam pengendalian vektor nyamuk penyebab DBD antara Fogging dan PSN, tentunya akan merujuk pada PSN, karena PSN tidak membutuhkan persyaratan harus ada DBD dalam pelaksanaannya. Justru melaksanakan PSN secara rutin, merata dan berkesinambungan, akan menyebabkan lingkungan aman dari vektor penyebab DBD. Sedangkan Fogging dalam pelaksanaannya butuh persyaratan harus ada 3 kasus DBD dalam radius 100 m2 dan proporsi jentik nyamuk hasil PE (Pemeriksaan Epidemiologi) adalah 20%. Fogging butuh biaya besar dalam pengadaan baik alat maupun bahan insetisidanya, sedangkan PSN hanya membutuhkan menggerakkan masyarakat dalam pelaksanaannya. Disamping efek samping dari bahan kimia insektisida, dalam pemakaian fogging harus dilakukan oleh tenaga teknis yang sudah terlatih, sedangkan kegiatan PSN bisa dilaksankan oleh siapapun tanpa membutuhkan keahlian tertentu.
Terbukti ibu-ibu PKK pun bisa melaksanakan kegiatan ini, mereka mulai keliling dari rumah ke rumah warga untuk melakukan pemeriksaan dengan membawa peralatan seperti center untuk menerangi/melihat jentik-jentik, buku catatan hasil pemeriksaan, alas tempat menulis, dan alat tulis. Sebelum berangkat, mereka telah dibagi per wilayah/kelompok/rt kemudian berdoa bersama dengan harapan kegiatan dapat berjalan lancar. (SR)